BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Arus adalah proses pergerakan massa air menuju
kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air.
Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan
beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea
current) adalah gerakan massa air laut dari
satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara
horizontal (gerakan ke samping).
Contoh-contoh gerakan itu seperti
gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi.
Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke
kiri di belahan bumi selatan.
Gaya ini yang mengakibatkan
adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan
berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus
dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman (Pond
dan Pickard, 1983).
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mempelajari pengolahan data arus menggunakan
program surfer dan ODV dan mengetahui pola arus dan gaya pembangkitnya .
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia.
Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan
tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang
panjang. Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin,
perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan arus ekman, topografi dasar
laut, arus permukaan, upwellng , downwelling (http://id.wikipedia.org).
Arus merupakan besaran vektor karena selain memiliki nilai kecepatan arus juga memiliki arah. Arah dan kecepatan pada arus merupakan hasil penjumlahan dua komponen arus, yaitu komponen
arus Timur-Barat atau Zonal ( u ) dan komponen arus Utara-Selatan atau
meridional ( v ).
Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal
dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan
yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja
pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah
vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang
bekerja yaitu eksternal dan internal. Gaya eksternal antara lain adalah gradien
densitas air laut,
gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air.
Pond dan Pickard (1983)
mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan penyebabnya, terbagi atas :
a. Gerakan dorongan angin
Angin adalah factor yang membangkitkan arus, arus
yang ditimbulkan oleh angin mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman.
Kecepatan arus yang dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil
seiring pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.
b. Gerakan termohalin
Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan
suhu dan salinitas anatara 2 massa air yang
densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah permukaan air sebagai
arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.
c.Arus Pasut
Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara
bumi dan benda benda angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya
horizontal.
d. Turbulensi
Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air
dan terjadi karena adanya gaya gesekan antar lapisan.
e.Tsunami
Sering disebut sebagai gelombang seismic yang
dihasilkan dari pergeseran dasar laut saat
etrjadi gempa.
f. Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan
Rossby/Planetary
Menurut letaknya arus dibedakan
menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak
di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah
arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor
pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya.
Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari
kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan
makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak
berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000)
Oleh karena dibangkitkan angin,
arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah
angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat
terlihat perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut
permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya
aliran air dari arah utara melalui laut Cina
bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores.
Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.
Selain pergerakan arah arus
mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling dan downwelling di daerah-daerah
tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air
yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang
mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas,
akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di
atas. Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan
atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan
dengan suhu air permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini
mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung
mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai
makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan.
Komponen U dan V dapat diubah menjadi Arah (o) dan Kecepatan
(cm/s atau m/s). Kecepatan dihitung
dengan rumus dibawah ini:
Keterangan:
R =
Kecepatan (cm/s)
V =
Komponen Meridional
U =
Komponen Zonal
Penentuan arah didasarkan pada 4 kuadran, yaitu
;
v (+)
Kuadran IV Kuadran I
Ө = 270 + arctan Ө = 90 - arctan
u (-) (+) u
Kuadran III Kuadran II
Ө = 270 - arctan Ө
=90 + arctan
v (-)
Gross
(1990) membagi menjadi
empat macam arus, yaitu :
Arus
Ekman, yang disebabkan oleh gesekan angin
a. Arus Pasang Surut
(Pasut), yang disebabkan adanya gaya pembangkit pasut
b. Arus
Termohaline, yang disebabkan karena adanya perbedaan densitas air laut
c. Arus
geostrofik, yang disebabkan karena adanya gradien tekanan mendatar dan gaya
Coriolis.
BAB 3
METODOLOGI
3.1
Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum antara lain komputer atau laptop, Windrose,
WRPlot, dan Ocean Data View (ODV)
3.2 Bahan
Adapun bahan
yang digunakan dalam praktikum antara lain data diperloleh dari Japan
Oseanographic Data Center atau disingkat JODC dan situs www.jodc.go.jp.
3.3
Langkah-langkah kerja
Langkah - langkah membuat peta Indonesia (Indonesia
Full):
1. Buka surfer 8 pilih New pilih Plot pilih Ok
2. Klik File pilih Open pilih Indonesia Full
3. Klik Grid pilih Data pilih arus.bln pilih Ok
pilih yes
Langkah - langkah membuat arus.bln:
1. Buka Surfer 8
2. Klik File pilih Open pilih arus 1.txt
3. Save tabel dengan nama .bln
Langkah - langkah membuat vektor arus dan
menggabungkan dengan peta:
1. Klik Map pilih Vektor Map
2. Pilih New 2 - Grid Vector Map
3. Perhatikan Koordinat Arus:
Xmin : 10,5
Ymin : -8,5
Xmax : 110o
Ymax : -6,5
4. Klik Peta Indonesia dan hilangkan centang Map
dari Vektor
5. Klik kanan Map pilih Properties pilih Limit
6. Isilah nilai koordinat diatas pilih Ok (terlihat
dominan arus di pulau Jawa)
7. Hilangkan centang pada Map peta
8. Centangkan Map dari Vektor
9. Samakan ukuran Peta dan Vektor
10. Gabung Peta dan Vektor dengan panjang dan lebar
yang telah disamakan
Langkah - langkah membuat aksesoris peta dan vektor
:
1.
Klik vektor arus lalu klik kanan pilih
Properties
2.
Pilih Symbol
3. Pilih by Magnitude
4. Klik Show Colour Scale
5. Pilih Scalling disamping Symbol
6. Pilih Shoe Scale Legend lalu dicentang lalu klik
Apply pilih Ok. Maka muncul warna yang menandakan kecepatan arus tinggi, sedang,
atau rendah
7. Warna yang ditampilkan :
Biru :
Kecepatan Arus rendah
Merah :
Kecepatan Arus tinggi
Warna dapat diubah pada colour scale pada scalling
Langkah - langkah membuat bingkai dan text pada peta
:
1. Pilih menu toolbar Rectangle pilih Titik ujung
kotak
2. Tarik titik tersebut hingga membentuk kotak atau
bingkai pada peta
3. Pilih toolbar “ T “ (text)
4. Ketik nama bingkai peta pilih Peta Arus klik Ok
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.2 Pembahasan
Arus adalah proses pergerakan massa air menuju
kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air.
Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan
beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea
current) adalah gerakan massa air laut dari
satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara
horizontal (gerakan ke samping).
Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal
dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan
yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja
pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah
vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang
bekerja yaitu eksternal dan internal. Gaya eksternal antara lain adalah gradien
densitas air laut,
gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air.
Arus merupakan besaran vektor karena selain memiliki nilai kecepatan arus juga memiliki arah. Arah dan kecepatan pada arus merupakan hasil penjumlahan dua komponen arus, yaitu komponen
arus Timur-Barat atau Zonal ( u ) dan
komponen arus Utara-Selatan atau meridional ( v ).
BAB 5
KESIMPULAN
Arus air
laut adalah pergerakan massa air secara vertikal
dan horisontal
sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi
di seluruh lautan
dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa
air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas
atau pergerakan gelombang
panjang.
Arus permukaan umumnya disebabkan oleh tiupan angin yang
ada diatasnya, kecepatan angin menentukan besar atau kecilnya
arus yang akan terjadi. Perbedaan
tekanan udara
yang terjadi karena perbedaan lamanya penyinaran
oleh sinar matahari menyebabkan pergerakan
udara dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih
rendah kondisi inilah yang kita
kenal sebagai
angin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2010. Arus
Air Laut. http://id.wikipedia.org [30 April 2011].
Anonymous, 2010. Arus. http://www.scribd.com [30
April 2011].
Anonymous, 2011. Arus Laut. http://seacurrent.com [30
April 2011].
Bernawis, 2000. Pengenalan
Parameter Fisika Laut. Piranti, Jakarta.
Gross, 1972. The Current.
http://www.curent.org [2 Mei 2011].
Pond dan Pickard, 1983. Survey Kelautan. Gramedia, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.